Selasa, 06 September 2011

kepribadian remaja


Kepribadian Remaja Muslim
Menyongsong Abad 21
Editing by: ketua REMNIS 10-12

Kondisi remaja yang mengenaskan demikian tentu tidak menjadikan kita patah semangat untuk memperbaiki keadaan remaja sekarang, apalagi berpaling dari tanggung jawab. Sungguh ini suatu kemaksiatan yang sangat besar. Islam sangat membenci perilaku tidak peduli kadaan sekitar. Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa yang bangun pagi hari, ia hanya memperhatikan masalah dunianya, maka orang tersebut tidak berguna apa-apa di sisi Allah; dan barang siapa yang tidak pernah memperhatikan urusan kaum muslimin yang lain, maka mereka tidak termasuk golonganku” (HR Thabrani dari Abu Dzar Al Ghifari).
Sebagai seorang muslim, memperbaiki keadaan masyarakat yang rusak merupakan suatu kewajiban, yang kalau dilalaikan, bukan saja akan mengacaukan tantan kedidupan masyarakat di dunia. Tetapi jika hal tersebut dilalaikan, akan mendapat adzab yang pedih dari Allah kelak di akhirat. Remaja ideal yang senantiasa didambakan dan dirindukan umat ini harus terus diupayakan oleh berbagai pihak dengan segenap kemampuan yang dimiliki.
Memperbaiki keadaan remaja muslim sesungguhnya tidak ada bedanya dengan memperbaiki kelompok manusia lainnya yang ada di masyarakat. Karena fakta yang terjadi sesungguhnya tidak ada bedanya, yakni di suatu masyarakat tersebut terjadi suatu kemungkaran –yang dilakukan remaja— yang wajib dicegah.
Dan tiada jalan lain untuk memperbaiki keadaan yang rusak tersebut kecuali dengan melakukan perubahan pemikiran yang ada pada generasi muslim khususnya, dan masyarakat di suatu wilayah tersebut secara umum. Karena sentra permasalalahannya sesungguhnya terletak pada pemikiran mereka yang dihinggapi oleh pemikiran-pemikiran Barat yang sangat bertentangan secara diametral dengan pemikiran Islam. Benak remaja muslim kita sudah banyak dirasuki dan dirusak oleh pemikiran kebebasan dari Barat. Pemikiran Barat tersebut harus kita porak poranda dan menggantikannya dengan pemikiran-pemikiran Islam. Dalam konteks perubahan pemikiran ini Allah SWT berfirman (yang artinya): 
“Sesungguhnya Allah tidak akan berubah kadaan suatu kaum kalau mereka tidak merubah keadaan mereka sendiri”
(TQS. Ar Ra’d 11)
          Perubahan pemikiran inilah yang nantinya menjadi landasan pemahaman dia yang akan mendorong seorang remaja muslim dalam bertingkah laku. Pemikiran Islam mengharuskan setiap generasi muslim menjadikan Allah dan Rasul-Nya sebagai satu-satunya rujukan dalam berfikir dan menilai semua kejadian dan permasalahan yang ada. Allah SWT berfirman (yang artinya):
Dan apa-apa yang berasal dari Rasul, maka ambillah, dan apa-apa yang yang dilarangnya maka jauhilah” (TQS Al Hasyr 7).
Tidak cukup di situ, Islam juga mewajibkan kepada setiap ummatnya --termasuk remaja muslim—untuk menjadikan hawa nafsunya, segala kecenderungannya serta tingkah polanya selaras dengan tuntunan Nabi Muhammad saw. Tidak akan sempurna keimaman seorang muslim jika hawa nafsunya tidak mengikuti apa-apa yang dibawa Rasulullah saw. Dari Abi Muhammad ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash telah berkata bahwa Rasulullah saw. telah bersabda: “Tidak sempurna keimanan seorang muslim sehingga hawa nafsunya mengikuti terhadap apa-apa yang dibawa aku bawa.”
MANAKAH YANG DINAMAKAN REMAJA IDEAL?
Remaja ideal yang dikehendaki Islam dan senantiasa dirindukan oleh kaum muslimin adalah remaja yang cara berfikir dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran-ajaran Islam, artinya sosok remaja muslim yang memiliki kepribadian yang Islamiy (syakhshiyyah Islamiyyah).
Seorang yang memiliki syakhshiyyah Islamiyyah akan peka terhadap nasib dan kondisi kaum muslimin. Kebahagiaan seorang remaja muslim yang berkepribadian Islamiy tiada lain kecuali dalam segala detak jantungnya, ayunan langkahnya senantiasa mengharapt ridha Allah SWT semata. Seorang remaja ideal menurut pandangan Islam akan senantiasa bahagia melaksanakan kebaikan dan sangat benci dengan beragam kemungkaran yang ada.
Sungguh figur para shahabat Rasulullah adalah model paling ideal untuk kita jadikan idola sebagai remaja yang senantiasa didambakan ummat. Tidak ada alasan sedikitpun bagi kita untuk menunda mewujudkan ramaja-ramaja yang demikian. Karena, hanya dengan remaja tipe inilah yang akan sukses menguasai era globalisasi yang semakin dahsyat gaung peradabannya. Kalau tidak, remaja kita akan tetap terlarut dan terpuruk serta akan menjadi sampah korban globalisasi yang semakin mengenaskan dan mengerikan.(abutahmid)


1 tanggapanmu:

itulah remaja,,, tak kenal jika belum remaja. jangan lwatkan remaja dngan kenagan tidak menyenagkan.
jangan lupa setelah remaja kita akan tua dan bekeluarga siap2 dari remajamu mju tuamu!!!

Posting Komentar