Selasa, 27 September 2011

Ya Allah.......

Ya Allah!
(Kutipan dari bagian pertama buku La Tahzan / Jangan Bersedih)
editing by abyani tahmid

{Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.}
(QS. Ar-Rahman: 29)
Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: "Ya Allah!"
Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru: "Ya Allah!"
Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru: "Ya Allah!"
Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: "Ya Allah!"
Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: "Ya Allah!"
Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul, menyerulah:"Ya Allah!"
Kuingat Engkau saat alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang, dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya.
Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan,
julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah- Nya untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan semakin kokoh. Karena, {Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya.} (QS. Asy-Syura: 19)
Allah: nama yang paling bagus, susunan huruf yang paling indah, ungkapan yang paling tulus, dan kata yang sangat berharga. {Apakah kamu tahu ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?} (QS. Maryam: 65)
Allah: milik-Nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan, kemuliaan, kemampuan, dan hikmah.
{Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.} (QS. Ghafir: 16)
Allah: dari-Nya semua kasih sayang, perhatian, pertolongan, bantuan, cinta dan kebaikan. {Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lab. (datangnya).} (QS. An-Nahl: 53)
Allah: pemilik segala keagungan, kemuliaan, kekuatan dan keperkasaan. Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf, Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna, akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabku
Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kesedihan itu awal kebahagian, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan.Wahai Rabb, anugerahkan pada mata yang tak dapat terpejam ini rasa kantuk dari-Mu yang menentramkan. Tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini kedamaian. Dan, ganjarlah dengan kemenangan yang nyata. 
Wahai Rabb,
tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu.
Bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus. Dan tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu merapat ke hidayah- Mu.
Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang dan memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah sinar kebenaran. Hempaskan semua tipu daya setan dengan bantuan bala tentara-Mu.
Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah kegundahan dari jiwa kami semua.
Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera. Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau sebagai Pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan Penolong.

Selasa, 06 September 2011

kepribadian remaja


Kepribadian Remaja Muslim
Menyongsong Abad 21
Editing by: ketua REMNIS 10-12

Kondisi remaja yang mengenaskan demikian tentu tidak menjadikan kita patah semangat untuk memperbaiki keadaan remaja sekarang, apalagi berpaling dari tanggung jawab. Sungguh ini suatu kemaksiatan yang sangat besar. Islam sangat membenci perilaku tidak peduli kadaan sekitar. Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa yang bangun pagi hari, ia hanya memperhatikan masalah dunianya, maka orang tersebut tidak berguna apa-apa di sisi Allah; dan barang siapa yang tidak pernah memperhatikan urusan kaum muslimin yang lain, maka mereka tidak termasuk golonganku” (HR Thabrani dari Abu Dzar Al Ghifari).
Sebagai seorang muslim, memperbaiki keadaan masyarakat yang rusak merupakan suatu kewajiban, yang kalau dilalaikan, bukan saja akan mengacaukan tantan kedidupan masyarakat di dunia. Tetapi jika hal tersebut dilalaikan, akan mendapat adzab yang pedih dari Allah kelak di akhirat. Remaja ideal yang senantiasa didambakan dan dirindukan umat ini harus terus diupayakan oleh berbagai pihak dengan segenap kemampuan yang dimiliki.
Memperbaiki keadaan remaja muslim sesungguhnya tidak ada bedanya dengan memperbaiki kelompok manusia lainnya yang ada di masyarakat. Karena fakta yang terjadi sesungguhnya tidak ada bedanya, yakni di suatu masyarakat tersebut terjadi suatu kemungkaran –yang dilakukan remaja— yang wajib dicegah.
Dan tiada jalan lain untuk memperbaiki keadaan yang rusak tersebut kecuali dengan melakukan perubahan pemikiran yang ada pada generasi muslim khususnya, dan masyarakat di suatu wilayah tersebut secara umum. Karena sentra permasalalahannya sesungguhnya terletak pada pemikiran mereka yang dihinggapi oleh pemikiran-pemikiran Barat yang sangat bertentangan secara diametral dengan pemikiran Islam. Benak remaja muslim kita sudah banyak dirasuki dan dirusak oleh pemikiran kebebasan dari Barat. Pemikiran Barat tersebut harus kita porak poranda dan menggantikannya dengan pemikiran-pemikiran Islam. Dalam konteks perubahan pemikiran ini Allah SWT berfirman (yang artinya): 
“Sesungguhnya Allah tidak akan berubah kadaan suatu kaum kalau mereka tidak merubah keadaan mereka sendiri”
(TQS. Ar Ra’d 11)
          Perubahan pemikiran inilah yang nantinya menjadi landasan pemahaman dia yang akan mendorong seorang remaja muslim dalam bertingkah laku. Pemikiran Islam mengharuskan setiap generasi muslim menjadikan Allah dan Rasul-Nya sebagai satu-satunya rujukan dalam berfikir dan menilai semua kejadian dan permasalahan yang ada. Allah SWT berfirman (yang artinya):
Dan apa-apa yang berasal dari Rasul, maka ambillah, dan apa-apa yang yang dilarangnya maka jauhilah” (TQS Al Hasyr 7).
Tidak cukup di situ, Islam juga mewajibkan kepada setiap ummatnya --termasuk remaja muslim—untuk menjadikan hawa nafsunya, segala kecenderungannya serta tingkah polanya selaras dengan tuntunan Nabi Muhammad saw. Tidak akan sempurna keimaman seorang muslim jika hawa nafsunya tidak mengikuti apa-apa yang dibawa Rasulullah saw. Dari Abi Muhammad ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash telah berkata bahwa Rasulullah saw. telah bersabda: “Tidak sempurna keimanan seorang muslim sehingga hawa nafsunya mengikuti terhadap apa-apa yang dibawa aku bawa.”
MANAKAH YANG DINAMAKAN REMAJA IDEAL?
Remaja ideal yang dikehendaki Islam dan senantiasa dirindukan oleh kaum muslimin adalah remaja yang cara berfikir dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran-ajaran Islam, artinya sosok remaja muslim yang memiliki kepribadian yang Islamiy (syakhshiyyah Islamiyyah).
Seorang yang memiliki syakhshiyyah Islamiyyah akan peka terhadap nasib dan kondisi kaum muslimin. Kebahagiaan seorang remaja muslim yang berkepribadian Islamiy tiada lain kecuali dalam segala detak jantungnya, ayunan langkahnya senantiasa mengharapt ridha Allah SWT semata. Seorang remaja ideal menurut pandangan Islam akan senantiasa bahagia melaksanakan kebaikan dan sangat benci dengan beragam kemungkaran yang ada.
Sungguh figur para shahabat Rasulullah adalah model paling ideal untuk kita jadikan idola sebagai remaja yang senantiasa didambakan ummat. Tidak ada alasan sedikitpun bagi kita untuk menunda mewujudkan ramaja-ramaja yang demikian. Karena, hanya dengan remaja tipe inilah yang akan sukses menguasai era globalisasi yang semakin dahsyat gaung peradabannya. Kalau tidak, remaja kita akan tetap terlarut dan terpuruk serta akan menjadi sampah korban globalisasi yang semakin mengenaskan dan mengerikan.(abutahmid)